Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Ngeri! Amukan Ombak Palabuhanratu Rusak Perahu dan Warung

Gambar
AYO BERGABUNG BERSAMA KAMI DI ZOYAQQ.COM DAN JANGAN LEWATKAN KESEMPATAN BESAR KAMU  Sejumlah perahu diesel, perahu kayu milik nelayan, dan warung mengalami kerusakan akibat amukan ombak teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pedagang setempat langsung dibawa ke lokasi aman. Peristiwa tersebut berlangsung Kamis (30/11/2017), sekitar pukul 16.00 WIB. Air laut mendadak pasang dan nyaris sejajar dengan lantai dermaga Pelabuhan Perikanan Palabuhanratu Sukabumi. "Kondisi ombak sejajar dengan dermaga. Beberapa perahu diesel milik nelayan yang awalnya tertambat kini kondisinya rusak dan tenggelam diterjang ombak. Kalau jumlah pastinya masih belum tahu," kata Deni Abdul Khalik (28), warga Palabuhanratu, saat dikonfirmasi via telepon. Kondisi serupa terjadi di Pantai Citepus yang masih berada di teluk Palabuhanratu. Ombak setinggi hampir empat meter menerjang dan merendam sejumlah warung milik pedagang di tepi pantai. "Beberapa warung mengalami kerusaka

Jual Senpi ke dr Helmi, Robby Mengaku Anggota Polisi

Gambar
JANGAN LEWATKAN REZEKI HOKKI KAMU DI ZOYAQQ.COM ZOYAQQ.COM Robby mengaku sebagai anggota polisi saat mendapatkan senjata api (senpi) dari dr S yang digunakan oleh dr Helmi untuk membunuh istrinya. Robby pun awalnya mengaku akan menjual senpi itu kepada aparat kepolisian. "Robby menyampaikan kepada S akan menjualnya kepada seorang anggota. Robby juga mengaku kepada Ssebagai seorang anggota Polri yang berdinas di Polda Jatim," kata Kasubdit Jatanras Ditkrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan dalam keterangannya, Rabu (29/11/2017). Hendy menerangkan Robby menjual senpi itu kepada Helmi seharga Rp 18 juta. Dari jumlah uang itu, Robby kemudian mentransfer uang ke S sebesar Rp 10,5 juta. "Robby mentransfer uang kepada S sejumlah Rp 10,5 juta (Robby mengambil keuntungan sejumlah Rp 7,5 juta," terangnya. Sementara itu, S mengaku senpi itu didapat dari oknum anggota. Dia membelinya sekitar tahun 1990. "S berjumpa dengan oknum